Sabtu, 05 April 2014

KARANGAN NARASI



HARTA KARUN
Alkisah pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang bernama Qorun. Qorun adalah sepupu dari Nabi Musa, Pada awalnya Qorun adalah seorang yang sangat sholeh, baik, pengikut Nabi Musa, hanya saja sangat miskin. Pada suatu hari Qorun datang menghadap Nabi Musa, ia minta didoakan agar menjadi orang kaya, sehingga ibadahnya bisa lebih rajin, dan dapat membantu saudara-saudaranya. Nabi Musa lalu mendoakannya, dan dengan idzin Allah, Qorun menjadi orang yang sangat kaya raya.
Setelah menjadi kaya raya, Qorun menjadi orang yang sombong dan suka pamer. Cita-citanya sudah tercapai untuk menjadi orang kaya. Namun, sayang kekayaannya telah menjadikannya lupa dan durhaka. Niat awal agar lebih khusyu untuk beribadah dan membantu sesama, telah kandas. Qorun yang tadinya miskin tapi baik dan shaleh, kini menjadi Qorun yang kaya raya akan tetapi sombong dan durhaka.
Kedurhakaannya itu bukan saja tidak mentaati Nabi Musa, akan tetapi Allah dia tinggalkan. Yang tadinya menyembah Allah, kini sudah tidak menyembah dan taat kepada Allah. Ia lupa bahwa yang telah membuatnya kaya ada Allah. Qorun kini sudah menjadi orang yang sangat kaya raya dan sombong.
Suatu hari Nabi Musa as diperintahkan oleh Allah untuk mengerjakan Zakat. Nabi Musa as lalu mengutus salah seorang pengikutnya untuk mengambil zakat dari Qorun. Begitu sampai, Qorun langsung marah, dan tidak mau memberikan sedikitpun dari kekayaannya. Karena, menurutnya kekayaannya itu adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri, tidak ada kaitan dengan siapapun juga tidak ada kaitan dengan Allah atau dewa.
Tidak sampai di sana, Qorun juga mengupah seorang wanita agar mengaku telah berbuat serong dengan Nabi Musa as. Dia memfitnah Nabi Musa telah menghamili seorang wanita tersebut. Nabi Musa as, merasa sedih. Beliau langsung shalat dan berdoa kepada Allah, agar Allah menampakkan kebenaran sesungguhnya.
Tidak lama kemudian, bumi berguncang, dan seketika bumi terbelah, sehingga tubuh Qorun dan seluruh kekayaannya habis ditelan bumi. Tidak ada satupun kekayaan atau harta Qorun yang tersisa. Dan pada akhirnya orang-orang sering menyebutnya sebagai harta karun jika menemukan sesuatu yang tersembunyi didalam tanah. (Brogododot).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar