Cinta
adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda
lainnya. Bisa dialami oleh semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga
dipengaruhi perkembangan sesama.
Memang, bagi kebanyakan orang, cinta
adalah lambang dari tergugahnya perasaan. Cinta itu indah karena sering tidak
bisa diterangkan dengan logika, bahkan kadang-kadang malah menentang logika.
Menurut saya, bentuk cinta yang harus
saya lakukan terhadap sesama adalah berbagi ke sesama orang, teman, sahabat,
kekasih, dan keluarga. Berbagi suka, duka, ilmu, dan masih banyak yang lainnya
yang membuat saya merasa bahagia jika saya sudah melakukan berbagi ke sesama
dengan penuh rasa cinta.
Cinta untuk alam, ya saya sangat
mencintai keindahan alam yang diciptakan oleh tuhan. Bentuk cinta saya terhadap
alam yaitu dengan cara tidak merusaknya, kita harus memelihara alam agar
terlihat lebih indah dan agar tidak menimbulkan dampak yang negative dari ulah
kita karena telah merusaknya.
Di
Indonesia banyak Kota-kota yang berpolusi, salah satunya Ibu Kota Dari
Indonesia yaitu Jakarta. Seharusnya pemerintah berhenti melakukan pembangunan
seperti gedung-gedung, mall, atau yang lainnya. Tanamlah pepohonan yang luas
dan atau banyak, bikin lebih banyak taman agar udaranya pun sejuk saat dihirup,
bukan banyakin pembangunan yang menyebabkan polusi.
Jika
kalian benar mencintai manusia, alam, atau makhluk hidup yang lainnya, maka
kalian juga harus mencintai yang menciptakan mereka tersebut, yaitu Tuhan Yang
Maha Kuasa. Jika kalian menghina sesama, maka kalian sama saja menghina Tuhan.
Contoh, kalian membeli baso di pinggir jalan, lalu kalian bilang bahwa baso
tersebut tidak enak kepada teman kalian atau bilang ke abangnya, pasti yang
tersinggung itu yang membuat baso tersebut, bukan basonya.
Dalam
Al-Qur’an, ada ayat yang mengemukakan tentang wajibnya manusia mencintai Tuhan
supaya manusia mengenal kedudukannya sebagai Khalifah-Nya di muka bumi dan
sekaligus sebagai Hamba-Nya. Tujuan lainnya adalah supaya manusia mengenal
dirinya yang hakiki sebagai makhluk spiritual dan asal-usul kerohaniannya serta
kewajiban-kewajibannya dalam memenuhi cintanya tersbut.
Memenuhi
kewajibannya dalam cinta berarti melakukan perjalanan naik atau transendensi,
menembus yang formal menuju yang hakiki. Ayat Al-Qur’an yang dirujuk dalam
melukiskan perlunya jalan cinta dalam tasawuf antara lain, “Aku menciptakan jin dan manusia tiada lain
supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku,” (QS Adz-Dzariyat [51])
Al-Qur’an
mengingatkan agar akal memperoleh kebenaran, hati harus diarahkan untuk
mencintai kebenaran itu. Al-Qur’an mengarahkan hati untuk mencintai sesuatu
yang tidak disukai hawa nafsu dan mencegahnya dari mencintai sesuatu yang
mengekang dan memperbudaknya.
Chandra, Julius. 2006. Cinta Rasional. Yogyakarta: KANISIUS
(Anggota IKAPI).
Dr. Said Ramadhan
Al-Buthy. 2009. Al-Qur’an Kitab Cinta. Jakarta:
PT Mizan Publika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar