Sabtu, 15 November 2014

MATA HATI


Ada dua orang gadis yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Gadis kecil berkerudung dengan kekurangannya yang tidak bisa melihat namun dia memiliki hati yang dapat melihat, Aisyah namanya. Untuk membantu keluarganya agar bisa mencukupi kebutuhannya, Aisyah berjualan kerupuk di pinggir jalan.
Sedangkan gadis dewasa dengan kesempurnaannya baik fisik maupun materi, Santi namanya. Namun Santi memiliki penyakit yang cukup serius, yaitu kanker otak yang sudah divonis oleh dokter bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi.
Pada sore hari ketika Aisyah sedang berjalan dengan tongkatnya dengan tidak disengaja ada sebuah mobil yang hampir menabraknya. Ketika mobil itu berhenti mendadak dan menyenggol Aisyah yang sedang menyebrang, Aisyah terjatuh dan pemilik mobil itupun keluar menghampiri Aisyah. Lalu ia memarahi Aisyah dengan wajah yang  penuh kesal. Di bawah ini percakapan antara mereka berdua :

Santi           : “Gimana sih kalo jalan lihat-lihat dong!!!”
Aisyah        : “Maaf kak aku tidak bisa melihat.”
Lalu Santipun kaget mengetahui Aisyah tidak bisa melihat.
Santi           : “Oh iya tidak apa-apa de, maaf ya sudah marah-marah.”
Santipun membantu Aisyah berdiri dan menjauh dari mobilnya. Kemudian mereka saling berkenalan, tidak lama Santipun pergi dan pulang ke rumahnya dalam keadaan sedang mabuk.
         Keesokan harinya Santi mengendarai mobilnya menuju ke tempat Aisyah berjualan kerupuk.
Santi           : “Hai Aisyah, bagaimana keadaan kamu?”
Aisyah        : “Ka Santi ya? Alhamdulillah aku tidak apa-apa kak.”
Santi           : “Syukur deh kalo begitu, kerupuknya kakak beli semua.”
Aisyah        : “Bener kak? Alhamdulillah. Makasih ya ka.”
Santi           : “Iya sama-sama Aisyah.”
Lalu Santi menceritakan semuanya tentang penyakit yang dideritanya selama ini.
Santi           : “Aisyah kalau boleh tahu sejak kapan Aisyah tidak bisa melihat?”
Aisyah        : “Sejak lahir Aisyah sudah ditakdirkan tidak bisa melihat, kak.”
Santi        : “Tapi Aisyah enak masih bisa hidup panjang, sedangkan kakak sudah di vonis oleh dokter kalau hidup kakak sudah tidak lama lagi karena penyakit kakak ini.”
Santi mengeluarkan air matanya ketika bercerita pada Aisyah. Sedangkan Aisyah tersenyum tertawa saat Santi mengatakan bahwa dokter sudah memvonis Santi kalau hidupnya sudah tidak lama lagi.
Santi           : “Kok Aisyah malah ketawa?”
Aisyah        : “Hehe maaf kakak soalnya kakak lucu sih ngomongnya.”
Santi           : “Lucu apanya? Ini serius.”
Aisyah    : “Coba kakak pikir deh, kita semua ini pasti akan mati. Kalau Aisyah ditakdirkan oleh Tuhan untuk mati sekarang, pasti Aisyah sudah meninggal. Kita semua ini kan camat kak, maksudnya calon mati hehe. Mending disisa hidup kakak dipergunakan untuk kebaikan hehe.”
 Lalu Santipun pulang ke rumah untuk merenungkan dan memikirkan apa yang diucapkan oleh Aisyah. Kehidupan Santipun berubah, dia tidak mabuk-mabukan lagi, hidupnya berubah menjadi lebih baik lagi sejak mendapatkan masukan dari gadis kecil berkerudung yang bernama Aisyah.
Esok harinya, Santi mengunjungi rumah Aisyah dengan membawa 4 buah permen lollipop yang masih terbungkus rapih.
Santi           : “Assalamualaikum Aisyah.”
Aisyah        : “Waalaikumsalam, kak Santi ya?”
Santi           : “Iya de Aisyah, ini kakak bawain permen buat Aisyah.”
Aisyah        : “Waah makasih ya kak, banyak sekali permennya. Ayo kak kita duduk.”
Santi           : “Aisyah kenapa? Kok sedih?”
Aisyah        : “Aisyah kangen ibu, Aisyah boleh raba wajah kakak tidak?”
Santi           : “ Iya boleh kok.”
Lalu Aisyahpun meraba wajah Santi.
Aisyah        : “Kakak pasti cantik.”
Lalu Aisyah meraba rambut Santi.
Aisyah       : “Tapi pasti jauh lebih cantik lagi kalau kakak memakai kerudung, pasti nanti banyak cowok yang naksir.”
Santi           : “ Masa sih de?”
Aisyah        : “Iya bener, kakak mau bukti?”
Kemudian Aisyah membuka satu bungkus permen lolipop yang tadi dikasih oleh Santi.
Aisyah        : “Coba kakak pegang permen ini. Aisyah pegang yang satu lagi yang belum dibuka bungkusnya ya…”
Santi           : “Untuk apa de?”
Aisyah        : “Ayo kak kita sama-sama jatuhkan kebawah permennya.”
Kemudian mereka menjatuhkan permennya kebawah.
Aisyah        : “Kakak mau pilih yang mana?”
Santi mengambil permen yang masih terbungkus rapih.
Santi           : “yang ini de yang masih dibungkus plastik.”
Aisyah        : “Sudah Aisyah tebak pasti kakak pilih yang masih dibungkus.”
Santi         : “Iyalah de kan kalau yang sudah dibuka bungkusnya kotor dengan tanah yang menempel, kalau yang ini kan bersih.”
Aisyah        : “Nah manusia aja gamau sama yang kotor-kotor, apalagi Tuhan kak hehe.”
Kemudian hening.
          Keesokan harinya Santi menemui kembali Aisyah ditempat jualanya dengan mengenakan kerudungnya. Dan ia berterimakasih kepada Aisyah atas semua pelajaran yang belum pernah Santi dapatkan sebelumnya. The End !

*cuplikan film cermin kehidupan di trans7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar